
Siapa tak kenal syair maulid barzanji (di kampung-kampung sering dikenal dengan tradisi berjanjenan) itu. suatu syair tentang sejarah, sifat dan perjalanan hidup kenjeng nabi Muhammad yang sangat memukau. Banyak orang (santri) kampung hafal saking seringnya dibaca. Dengan berbagai kepercayaan yang menyelimutinya, syair2 itu begitu istimewa, sampai pada bait-bait tertentu mereka harus berdiri ketika melantunkannya. Meskipun mereka tidak tahu apa arti kalimat-kalimat dalam syair itu. Sebagaimana sholat dan ngaji Al Qur'an mereka juga banyak yang tidak tahu artinya, ya itulah kebiasaan awam.
Nama Barzanji diambil dari nama pengarangnya, seorang sufi bernama Syaikh Ja’far bin Husin bin Abdul Karim bin Muhammad Al – Barzanji (dari kota Barzanj, termasuk wilayah Kudistan, Irak).
Syair maulid barzanji terkenal sejak penulisnya memenangkan lomba syair yang diadakan oleh sultan sholahudin al-Ayubi dari Kairo pada abad 12 M (sekitar 600 th setelah nabi), dalam rangka menghadapi tentara salib dari Jerman, inggris dan Perancis yang saat itu telah berhasil menduduki kota Yerusalem dan merubah fungsi masjid Al Aqsha menjadi gereja.
Untuk membangkitkan semangat umat Islam yang sudah loyo, maka diadakan lomba buat syair (puisi) tentang Nabi, dan syair yang menang akan dibacakan setiap bulan robiul awal yang mulai saat itu diperingati perayaan kelahiran Nabi, untuk menyaingi perayaan natalan.
Bagi orang yang menguasai bahasa Arab dengan baik, termasuk sastra dan balaghohnya, pasti bisa memahami, menghayati dan menikmati syair maulid itu dengan sangat baik (termasuk memahami konteks sejarah munculnya), dan malah tidak akan mensakralkannya. tetapi bila sebaliknya, yang terjadi adalah pensakralan dan bahkan bisa saja syair barzanji itu disetarafkan dengn al-qur'an atau hadis. Itu terbukti mereka sebulan full baca syair itu dengan jama'ah pakai pengeras suara, dengan berdiri dll, sesuatu yang tidak mereka lakukan terhadap al-qur'an maupun hadis.
Maka sudah saatnya dilakukan pencerahan dan pencerdasan kepada umat agar memperoleh hikmah dari syair albarzanji tersebut dengan diterangkan sejarah munculnya, arti dan makna yang terkandung di dalamnya secara logis rasional sehingga menjadi spirit untuk meniru Rosul SAW.
Penulis: Bapak Sa'adi STAIN Salatiga